Ketika seseorang susahnya minta ampun buat nembus satu aplikasi kartu kredit, ada orang lain yang dengan gampangnya dapet kartu itu tanpa apply. Masak bisa begitu?
Bisa saja. Sudah banyak kasus orang gak pernah apply kartu kredit tapi terus tiba-tiba dikirimi. Yang parah, gak pernah apply kartu kredit, eh, dipaksa bayar tagihannya.
Yang begini ini biasanya disebabkan oleh pegawai bank yang nakal. Sebab, menurut aturan, bukan begitu cara dapet kartu kredit.
Harus ada proses permohonan dan penilaian bank untuk mendapat kartu kredit. Kalau prosedur itu dilewati, berarti ada yang salah.
[Baca: Gimana Cara Apply Kartu Kredit yang Benar?]
Nah, kalau kita lagi apes dipaksa bayar padahal gak pernah apply kartu kredit, tenang. Gak perlu panik. Ikuti aja cara ini:
1. Gak perlu emosi
Orang yang emosi sulit berpikir panjang. Jadi, dinginkan kepala dulu. Ingat baik-baik kapan pernah berurusan dengan bank yang ngasih kartu kredit itu.
Lalu, datangi bank untuk meminta klarifikasi. Ingat, kalau ada masalah kayak gini mending dateng langsung ke bank, bukan lewat telepon. Kalau lewat telepon, kita gak punya bukti tertulis kalau nanti terjadi apa-apa.
Mungkin bank bilang mau nutup kartu, eh, tapi tagihan datang lagi bulan depan. Jika gak bisa datang langsung, komunikasi via e-mail biar ada bukti tertulis.
2. Bersabar
Bank punya mekanisme buat nyelesain pengaduan, biasanya seminggu atau lima hari kerja. Kalau setelah lewat batas itu gak ada tindak lanjut, hubungi lagi bank itu. Kejar terus sampai masalah kelar.
3. Cari bantuan
Jika bank ngeyel maksa kita bayar tagihan, saatnya kita setingkat lebih serius. Selama kita punya bukti gak pernah apply kartu kreditu itu, apalagi menggunakannya, coba minta bantuan pihak ketiga.
Pertama, minta bantuan ke lembaga mediasi kayak Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Kalau mediasi mentok, baru ke tahap kedua: lapor pihak berwenang.
Untuk urusan perbankan, kita bisa menghubungi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK pasti akan membantu menyelesaikan masalah karena itu kewajibannya.
[Baca: 7 Lembaga Mediasi yang Bisa Bantuin Kalau Punya Masalah dengan Penyedia Jasa Keuangan]
Kita bisa juga nulis di media massa biar publik mengetahui kesewenang-wenangan bank. Ingat, lakukan ini jika kita memang gak pernah apply kartu kredit itu. Sebab risikonya kita bisa dituntut karena dianggap memfitnah.
4. Perkarakan
Jika tahap-tahap di atas gak nyelesaian masalah, terpaksa urusannya dengan hukum. Tahap ini baru diambil kalau usaha yang lain bener-bener buntu.
Soalnya urusan dengan hukum/pengadilan bakal bikin kita capek hati, tenaga, dan dompet. Jika masalah bisa selesai lewat tahap sebelumnya, bagus banget. Gak perlu deh sewa pengacara, bolak-balik ke pengadilan, dan lain-lain.
[Baca: 8 Bukti Kalau Nasabah Punya Hak dan Bisa Menang di Pengadilan]
Meski bank adalah lembaga keuangan resmi, bukan berarti gak akan ada masalah kalau berhubungan dengan mereka. Bisa saja banknya bagus, tapi pegawainya minta dijewer.
Sales kartu kredit kan dapet komisi kalau bisa masukin nasabah. Jadi, bukan mustahil mereka main-main dan secara sepihak ngirim kartu ke orang yang gak pernah apply.
Pastinya bank selalu terbuka kalau ada pengaduan. Jadi, gak perlu mencak-mencak banting kursi atau ngeluarin sumpah serapah. Tenang dan datangi bank saja, biar masalah segera selesai.
Image Credit:
- https://www.deherba.com/media/k2/items/cache/a156d334141839220352457292414f31_XL.jpg
- http://photo.kontan.co.id/photo/2013/07/30/1035195512p.jpg
- http://srv1.portal.p-cd.net/original/2015/09/10/161041-1441867321-125810.jpg
Post a Comment